Lailiyah pelaku UMKM asal Kelurahan Cipadu Kecamatan Larangan ini memanfaatkan trend fashion agar mampu bertahan di tengah badai pandemi Covid-19. Usaha konveksinya bahkan dapat meraup untung hingga puluhan juta rupiah per bulannya.
“Mulai usaha saat pandemi Covid-19 pertama kali masuk di Indonesia. Saat itu tidak ada event-event pameran UMKM Kota Tangerang. Kebetulan rumah di daerah Cipadu pasar textile pada waktu itu lagi trend baju setelan pajamas darin bahan rayon. Lalu saya coba membuatnya dan share ke grup WA dan media sosial tak disangka banyak temen-temen yang minat,” ujarnya.
Lailiyah menceritakan,saat itu modalnya hanya satu unit mesin jahit seiring terus meningkatnya pesanan peralatan usahanya pun bertambah.”Sekarang sudah punya 4 mesin jahit, 2 unit mesin obras, mesin kancing, mesin karet, mesin LH, dan lainnya juga sudah berani menyewa tempat usaha,” ujarnya.
Iapun merekrut tenaga kerja yang berasal dari masyarakat sekitar. Saat itu banyak warga yang terkena PHK dan dirumahkan karena dampak pandemi Covid-19. ‘Produk saya sekitar fashion wanita yaitu daster, setelan, gamis dan ada juga celana kolor pria,” katanya.
Meskipun melalui masa pandemi Covid-19, Lailiyah berhasil meraup keuntungan setiap bulannya mencapai 70 juta. Namun kini pesanan berkurang disebabkan menurunnya permintaan terutama dari Pasar Tanah Abang. “Saya mensiasati usaha terus berjalan dengan terus mengikuti trend fashion yang berkembang, ” katanya.(dicy)/foto istimewa