Di tengah pandemi Corona yang membuat usaha semakin tertantang. Merintis usaha dari nol memanglah bukan perkara mudah. Dibutuhkan tekad yang kuat, usaha keras, dan kemauan untuk tetap bertahan.
Komplek Pemasyarakatan (Kopas) Jahe Merah, UKM Tangerang milik Istiyani Agus juga mencoba bertahan menjalankan usaha di tengah pandemi ini.
Istiyani mengaku, usaha ini berawal dari hasil panen kebun Kelompok Wanita Tani. Sebelum ada pandemi, dirinya memproduksi 6,5 kilogram serbuk jahe merah dan selalu habis terjual. Namun sekarang, membutuhkan waktu lama untuk terjual.
“Biasanya saya suka masukin serbuk jahe merah ke sentra oleh-oleh, sekarang sudah nggak,” kata dia.
Namun dirinya bersyukur. Pelanggan setia yang mengetahui kualitas produk jahe merah buatannya, masih kerap membeli. Produk ini memiliki dua ukuran kemasan, 250 Gram dan sachet.
“Alhamdulillah, pesanan secara pribadi masih suka berdatangan. Seperti pegawai kelurahan, kecamatan atau warga sekitar komplek. Karena selain banyak khasiatnya, harga yang saya jual pun relatif terjangkau,” katanya.
Lalu ukuran 250 Gram ditawarkan Rp50 Ribu, dan 5 sachet yang dikemas dengan box dijual Rp25 Ribu.(adicy)