Jakarta – Kue apem merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang telah dikenal sejak zaman dahulu.
Kue ini memiliki tekstur yang lembut, kenyal, dan sedikit berpori dengan rasa manis yang khas.
Nama “apem” sendiri berasal dari bahasa Arab “afwan” yang berarti maaf, sehingga kue ini sering dikaitkan dengan tradisi meminta maaf dan memaafkan.
Bahan utama pembuatan kue apem adalah tepung beras, yang memberikan tekstur khas pada kue ini.
Selain itu, bahan-bahan lain seperti gula, santan, ragi, dan tape singkong juga berperan penting dalam menciptakan cita rasa dan tekstur yang sempurna.
Kue apem biasanya memiliki bentuk bulat pipih dengan permukaan yang sedikit cekung di bagian tengahnya.
Dalam tradisi Jawa, kue apem sering disajikan dalam berbagai acara adat dan keagamaan, seperti selamatan, kenduri, atau peringatan hari-hari besar Islam.
Kue ini juga populer sebagai camilan sehari-hari yang biasa dinikmati bersama teh atau kopi.
Sejarah kue apem di Indonesia erat kaitannya dengan masuknya pengaruh budaya Arab dan Islam ke Nusantara.
Diperkirakan kue ini mulai dikenal pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, seperti Kesultanan Demak dan Mataram Islam.
Dalam tradisi Jawa, kue apem memiliki makna filosofis yang dalam.
Kue ini sering dijadikan simbol permohonan maaf dan pengampunan, sesuai dengan asal katanya dari bahasa Arab “afwan”.
Oleh karena itu, kue apem sering disajikan dalam berbagai ritual dan upacara adat, terutama yang berkaitan dengan permintaan maaf dan pembersihan diri.
Beberapa tradisi yang melibatkan kue apem antara lain:
Tradisi Apeman:
Dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta untuk menyambut bulan Ramadhan. Warga secara bergotong royong membuat kue apem dan panganan lainnya untuk dimakan bersama.
Selamatan Suro:
Di beberapa daerah di Jawa, kue apem menjadi salah satu sajian wajib dalam perayaan 1 Muharram atau tahun baru Islam.
Kenduri: Kue apem sering disajikan dalam berbagai acara kenduri atau selamatan, seperti kelahiran, pernikahan, atau memperingati hari kematian.
Seiring perkembangan zaman, kue apem tidak hanya menjadi sajian dalam acara-acara adat, tetapi juga populer sebagai jajanan pasar dan camilan sehari-hari. Berbagai variasi dan inovasi pun bermunculan, meskipun tetap mempertahankan cita rasa dan filosofi dasarnya.
Untuk membuat kue apem yang lezat dan sempurna, diperlukan bahan-bahan berkualitas baik.
Berikut adalah daftar bahan-bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat kue apem tradisional:
500 gram tepung beras
100 gram tepung terigu
400 gram gula pasir
200 gram tape singkong
850 ml santan hangat
8 gram ragi instan
10 ml air hangat
1/2 sendok teh garam
2 lembar daun pandan
Bahan-bahan tambahan untuk variasi:
Pasta pandan atau pewarna makanan (opsional)
Kelapa parut untuk taburan
Gula merah untuk variasi rasa
Pemilihan bahan yang tepat sangat penting untuk menghasilkan kue apem yang berkualitas.
Beberapa tips dalam memilih bahan:
Tepung beras: Pilih tepung beras yang halus dan tidak menggumpal. Tepung beras yang berkualitas akan menghasilkan tekstur kue yang lembut.
Tape singkong: Gunakan tape singkong yang sudah matang dan manis. Tape berperan penting dalam memberikan aroma dan membantu proses fermentasi.
Santan: Sebaiknya gunakan santan segar dari kelapa parut untuk mendapatkan aroma dan rasa yang lebih autentik.
Ragi: Pastikan ragi yang digunakan masih aktif untuk memastikan kue apem mengembang dengan sempurna.
Dengan memperhatikan kualitas dan kesegaran bahan-bahan ini, Anda dapat memastikan bahwa kue apem yang dihasilkan akan memiliki rasa dan tekstur yang optimal.
Untuk membuat kue apem, Anda memerlukan beberapa peralatan dapur.
Berikut adalah daftar alat-alat yang umumnya digunakan dalam proses pembuatan kue apem:
Baskom atau wadah besar: Digunakan untuk mencampur adonan kue apem.
Pengaduk atau whisk: Untuk mengaduk adonan hingga tercampur rata.
Saringan: Berguna untuk menyaring adonan agar bebas dari gumpalan.
Panci: Digunakan untuk memanaskan santan.
Cetakan kue apem: Bisa berupa cetakan khusus kue apem, cetakan kue mangkok, atau wajan kecil.
Dandang atau panci kukus: Untuk mengukus kue apem.
Kain bersih atau tutup panci: Untuk menutup adonan saat proses fermentasi.
Sendok sayur: Untuk menuang adonan ke dalam cetakan.
Tusuk gigi atau lidi: Untuk mengecek kematangan kue.
Spatula: Untuk membantu mengeluarkan kue dari cetakan.
Beberapa tips terkait penggunaan alat-alat ini:
Pastikan semua peralatan dalam keadaan bersih dan kering sebelum digunakan.
Jika menggunakan cetakan tradisional dari tanah liat, rendam cetakan dalam air sebelum digunakan untuk mencegah kue lengket.
Gunakan kain bersih untuk menutup adonan saat fermentasi agar tidak terkontaminasi.
Lapisi tutup panci kukus dengan kain bersih untuk mencegah air kondensasi menetes ke atas kue.
Dengan mempersiapkan alat-alat ini dengan baik, proses pembuatan kue apem akan menjadi lebih mudah dan efisien. Meskipun beberapa alat mungkin bisa digantikan dengan alternatif yang ada di dapur Anda, namun penggunaan alat yang tepat akan membantu menghasilkan kue apem yang lebih sempurna.
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat kue apem tradisional yang lezat:
Persiapan bahan:
Haluskan tape singkong dan buang sumbunya.
Panaskan santan bersama daun pandan hingga hangat, lalu sisihkan.
Larutkan ragi instan dengan air hangat, aduk rata.
Membuat adonan:
Dalam wadah besar, campurkan tepung beras, tepung terigu, dan gula pasir.
Tambahkan tape singkong yang sudah dihaluskan, aduk rata.
Tuangkan santan hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga tercampur merata.
Masukkan larutan ragi, aduk kembali hingga adonan licin dan tidak bergerindil.
Tambahkan garam, aduk rata.
Fermentasi adonan:
Tutup wadah adonan dengan kain bersih atau plastik wrap.
Diamkan adonan selama 1-2 jam hingga mengembang dan berbuih.
Memasak kue apem:
Panaskan cetakan kue apem atau wajan kecil, olesi dengan sedikit minyak.
Tuang adonan ke dalam cetakan hingga 3/4 penuh.
Masak dengan api kecil hingga permukaan kue berlubang-lubang dan matang.
Untuk versi kukus, kukus adonan dalam cetakan selama 15-20 menit.
Penyajian:
Angkat kue apem dari cetakan.
Sajikan hangat dengan taburan kelapa parut jika diinginkan.
Tips penting selama proses pembuatan:
Pastikan semua bahan dalam suhu ruang sebelum dicampur.
Aduk adonan dengan gerakan konsisten untuk mendapatkan tekstur yang halus.
Jangan terlalu lama mengaduk adonan setelah fermentasi untuk menjaga tekstur kue tetap lembut.
Atur api agar tetap kecil selama memasak untuk mencegah kue gosong di bagian luar namun mentah di dalam.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini secara teliti, Anda dapat membuat kue apem yang lezat dan sempurna. Ingatlah bahwa praktek dan kesabaran adalah kunci untuk menguasai seni membuat kue tradisional ini.(Liputan6)