Jakarta – Tren kasus kanker usus besar di Indonesia dilaporkan terus meningkat. Banyak generasi muda atau Gen Z dilaporkan memiliki penyakit ini.
Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan), kanker usus besar kini menjadi penyebab kematian tertinggi kelima di Indonesia, dengan jumlah kasus baru mencapai 34.189.
Banyak faktor yang bisa memicu seseorang mengidap penyakit kanker usus besar. Salah satunya ada sedentary lifestyle atau gaya hidup yang tak sehat.
Dikutip dari Times of India dan WebMD, kanker usus besar mungkin tidak menimbulkan gejala pada awalnya, sehingga deteksi dini perlu dilakukan untuk mencegah atau bahkan membuat kanker lebih mudah diobati.
Salah satu cara mencegahnya adalah dengan memulai pola makan sehat.
Pasalnya, beberapa jenis makanan tertentu dapat mengurangi risikonya.
Makanan kaya serat diketahui dapat membantu menurunkan risiko pada banyak masalah kesehatan, salah satunya kanker usus besar.
Makanan yang bisa dipilih adalah roti gandum, beras merah, kacang-kacangan seperti kedelai, polong, brokoli, bawang, terong, wortel, bawang putih, kacang merah.
Selain itu, buah-buahan seperti beri, melon, apel, jeruk, pir, dan pisang juga bisa membantu menambah serat dalam tubuh.
Makanan ini mengandung zat alami (fitokimia) yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker atau melawan peradangan yang dapat memicu kanker.
Berbagai penelitian yang menghubungkan buah dan sayur dengan pencegahan kanker usus besar telah beragam, tetapi organisasi kanker merekomendasikannya sebagai bagian dari diet sehat.
Pilihan terbaik adalah brokoli , kubis, dan buah-buahan yang kaya vitamin C seperti jeruk.
Makanan ini penuh nutrisi dan merupakan sumber magnesium dan serat yang baik. Makanan ini membuat tinja bergerak, selama proses tersebut, makanan ini dapat menyerap senyawa penyebab kanker di usus besar.
Konsumsilah 90 gram biji-bijian utuh setiap hari seperti oatmeal, roti gandum utuh, dan beras merah adalah pilihan yang baik.
Makanan berlemak seperti salmon kaya akan asam lemak omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung dan dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Namun, belum jelas apakah mengonsumsi ikan dapat membantu mencegah kanker kolorektal.
Beberapa penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi ikan sebagai pengganti daging merah lebih kecil kemungkinannya terkena kanker rektum.
Namun, batasi konsumsi ikan todak, tuna, tilefish, hiu, dan king mackerel.
Kacang-kacangan misalnya kacang kedelai, kacang polong, dan lentil kaya akan serat, protein, serta vitamin B dan E.
Kacang-kacangan ini juga mengandung senyawa yang disebut flavonoid yang dapat mencegah pertumbuhan tumor, serta antioksidan tertentu yang dapat membantu melindungi dari kanker usus besar.(detik.com)